Pages

Jumat, 18 April 2014

Teman Terbaik Adalah

source: postgradproblems.com

Diam adalah emas. Untuk beberapa kasus, hal ini memang betul. Kau tahu, aku mempelajarinya dari seorang teman yang pendiam namun, diamnya itu adalah emas.

Ia tidak banyak bicara, lebih memilih mendengarkan daripada didengarkan. Ia adalah seseorang yang akan berhenti di tengah pembicaraannya ketika kau memotongnya dengan cerita tentang dirimu. 
Ia yang rela memilih diam dan membiarkanmu menyelesaikan ceritamu. 
Ia yang akan bersemangat mendengarkanmu ketika kau menggebu-gebu bercerita betapa senangnya kau hari itu. 
Ia yang jarang kau dengar keluhannnya ketika orang-orang di sekelilingmu, termasuk dirimu mengeluhkan segala sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan keinginanmu. 
Ia adalah orang yang akan selalu mengatakan “ya’’ ketika kau meminta bantuannya. 
Ia yang akan berpura-pura merasa kenyang ketika dirinya membiarkanmu mengambil sebahagian jatah makan siangnya. 
Ia yang merasa segan meminta bantuanmu ketika melihat dirimu sedang sibuk. Ia yang akan menawarkan bantuannya ketika sedang melihatmu sudah terlalu sibuk.   
Namun, tak pernah kau sadari. Ia adalah orang terakhir yang kau sebut namanya ketika kau mengabsen teman terbaikmu. 
Ia yang kau biarkan kerepotan sendiri dengan pekerjaannya. 
Ia yang menjadi “tempat sampah” mu ketika kau butuh seseorang untuk mendengarkan rengekanmu. Ia orang pertama yang kau mintai tolong ketika kau kerepotan. 
Ia yang kau benci ketika ia melakukan sedikit saja kesalahan padamu. 

Jika kau punya seseorang seperti itu, kumohon sadarilah segera sebelum kau kehilangan.


*Tulisan ini ditulis di tahun 2012 dengan sedikit perbaikan

Rabu, 26 Februari 2014

KUPIKIR AKU MERASA SUDAH TUA

Kuperhatikan kue manis  yang bentuknya sudah tak utuh itu di tanganku. Beberapa waktu belakangan, menjadi cemilan kegemaran. Aku tersenyum, dalam hati menertawai diri sendiri.

Dulu, aku menganggap hanya orang tua yang mau makan kue basah.  Ibu dan beberapa ibu-ibu yang kukenal senang makan kue seperti itu, karena hanya anak muda yang memakan gorengan dan makanan cepat saji.

Kata ibu itu tidak baik untuk kesehatan. Tapi aku hanyalah orang muda yang tidak suka makanan tradisional. Aku suka gorengan dan makanan sampah, makanan anak muda supaya terlihat keren. Namun beberapa belakangan aku menghindari gorengan. Memilih makan, makanan ‘orang tua’. Kupikir aku merasa sudah tua.

Belakangan ini aku rajin mengkonsumsi obat herbal dan makan buah-buahan. Hal yang tak pernah terpikirkan olehku dulu. Akhir-akhir ini aku sangat mengkhawatirkan kesehatanku. Kupikir aku merasa sudah tua.

Beberapa barang yang terlihat berantakan. Hal yang dulu kuanggap biasa saja. Sekarang, aku tak tahan melihatnya. Segera saja kuperbaiki. Kupikir aku merasa sudah tua.

Aku senang melihat anak kecil. Yang dulu kuanggap sebagai mahluk kecil penganggu. Sekarang aku tak keberatan mahluk-mahluk itu menggangguku. Kupikir aku merasa sudah tua.

Aku masuk ke supermarket, mendapati diri berada di rak makanan-makanan sehat dan membeli susu beruang yang banyak. Ahh. Kupikir aku merasa sudah tua.

Aku melihat sponge cuci piring baru dan masih bersih di wastafel. Aku merasa gembira karenanya. Kupikir aku merasa sudah tua.





Selasa, 14 Januari 2014

SMS (Short Memory Sindrome)



Belakangan ini, saya mengalami masalah ingatan yang cukup menyusahkan saya. Coba bayangkan. Ketika saya buka google, tiba-tiba saya lupa tadinya mau googling apa? Dan itu SELALU terjadi tiap mau browsing, sering juga mau nyari buku dan lupa mau nyari buku apa, masalahnya rak bukunya tinggal noleh aja ke belakang, eh tiba-tiba, trus lupa aja! Padahal bedanya hanya beberapa detik, sering juga ke kamar mandi lupa bawa odol atau sikat gigi, trus balik lagi ke kamar maksudnya mau ambil barang yang dimaksud, Selesai, saya kembali lagi ke kamar mandi daaan gak bawa apa-apa.
Atau ketika berada di rumah, setelah saya menyalakan lampu kamar lalu tiba-tiba beberapa menit kemudian bertanya, “Siapa yang menyalakan lampu kamarnya??” Huaaa..

Salah satu termasuk yang parah adalah, lupa nama teman sendiri, saya diminta menulis nama-nama teman untuk dikelompokkan ke tema-tema sebuah mata kuliah yang bakal didiskusikan setiap minggu. Satu persatu teman saya maju, mereka kan gak perlu sebut nama tinggal nunjuk tema yang ada di layar komputer dan saya tinggal menuliskan namanya saja, tapiii saya lupa nama mereka sodara-sodara! padahal wajah orangnya udah jelas-jelas di depan saya dan saya harus ‘bekerja keras’ mengingat (otak saya bekerja keras dalam arti sebenarnya! mencoba mengingat nama mereka satu persatu) sambil melihat wajah si empunya nama *so phatetic* T_T


Masa' saya cepat sekali lupa dengan suatu hal yang baru beberapa menit yang lalu udah ada di kepala saya?? Padahal umur masih 20-an. Lalu saya mengoogling tentang kemungkinan adanya kelainan yang ada pada otak saya ini, ternyata ada kemungkinan saya terkena Short Memory Sindrome (SMS) katanya sih penyebabnya adalah beban kerja yang tinggi, jarang berolahraga, dan makanan yang dikonsumsi kurang sehat. Untuk alasan yang pertama bagi saya, sepertinya kurang mungkin, saya kan gak kerja, heheh, tapi untuk alasan yang kedua dan yang ketiga bisa jadi, bisa jadi..*manggut-manggut*


Karena itulah, semakin kesini saya selalu menyempatkan waktu untuk bermain game melatih otak. Otak saya sepertinya juga harus berolahraga, gara-gara fisik gak pernah olahraga, otak saya juga ikutan gak pernah senam.ckckckck..

Yogyakarta, 12 Januari 2014

Senin, 13 Januari 2014

Peringatan: Tidak Boleh Menonton Running Man! (2)



Lee Kwang Soo atau Kwangvatar atau Giraffe (tinggi badannya 190 cm) figure pengkhianat sejati, paling sering dibully karena ia merupakan member termuda. Bertiga bersama Suk Jin dan Haha, mereka tergabung dalam Klub Pengkhianat. Ia sangat membenci Kim Jong Kook karena sering membully dirinya, ia sering balas dendam ke Jong Kook dengan mengganggu Jong Kook jika sedang menjalankan misi, tapi ia juga paling dibenci sama member lainnya karena licik banget. Di luar itu, Kwang Soo sangatlah lucu, Jae Suk bahkan menolak mengakui kalau Kwang Soo itu adalah aktor tapi sebenarnya pelawak, yang pastinya Kwang Soo ngamuk-ngamuk ama Jae Suk karena tidak diakui sebagai aktor dan model. Tapi memang, Kwang Soo itu juga bagi saya adalah pelawak atau dewanya entertainer, hahaha..

Lee Kwang Soo a.k.a Girrafe
source: runningmandaebak.blogspot.com



Ekspresi wajah yang menenangkan
source:leonhart90.blogspot.com
Song Ji Hyo atau Mong Ji disebut gitu karena ekspresi wajahnya suka nge-blank (Mong=Blank face)  yang merupakan kartu AS, satu-satunya member cewek di RM, paling kuat untuk game yang melibatkan fisik, tapi ketika kalo game kuis, dia lemah, ia juga Monday girlfriend-nya Kang Gary. Aktris film ini baru masuk pada episode kedua RM, sepertinya Tim Creative RM sudah mencarikan pasangan atau teman cewek buat Ji Hyo, tapi udah sering gonta ganti dan karena mungkin gak ada yang cocok menyeimbangi dia, jadinya ialah satu-satunya cewek di RM. Ia terkenal sangat galak dan gak sungkan-sungkan membully (apalagi Kwang Soo) jika sedang marah. Yang istimewa dari Ji Hyo adalah mau pake make up atau nggak, sama aja cantiknya, tapi member RM lainnya (kecuali Gary) sama sekali tidak menganggap Ji Hyo itu istimewa, malahan lebih sering memperlakukan dia kayak Hyung (sodara laki-laki) mereka.


Song Ji Hyo a.k.a Ace/Mong Ji
source: runningmandaebak.blogspot.com
Mong Ji
source: en.korean.com
source: mdmventertainment.blogspot.com

Kim Joong Kook atau Sparta Kook atau Kookie, dengan karakter yang kuat, tukang ngomel, suka perintah sana sini tapi kalo untuk urusan cewek, dia bisa diam seribu bahasa. Kalau ia berkumpul bertiga dengan Haha dan Kang Gary, sering disebut sebagai Kim Joong Kook and The Kids, karena badannya yang besar dan kedua orang itu terlihat seperti anak-anak jika berdiri dekat Joong Kook. Jika permainan mengeliminasi, ia menjadi target bersama member lainnya karena ia yang paling kuat dan harus dieliminasi secepat mungkin tapi selalu saja Suk Jin yang tereliminasi duluan, hahaha. Jong Kook dulunya tergabung dalam boyband Turbo yang ngetop di tahun 90-an. Sekarang ia lebih sering nyanyi solo, tapi lagunya itu lho, haduuh berbanding terbalik dengan badannya yang berotot dan karakternya sebagai Sparta di RM. Coba aja cari lagunya yang berjudul Men Are Like That di You Tube yang model video klipnya mantan member RM terdahulu, Song Jong Ki.

Kim Jong Kook a.k.a Sparta Kook
source: runningmandaebak.blogspot.com

Sparta Kook lagi marah
source: summer-holidays-nz.blogspot.com
Running Man Kidz
source: runningmangifs.tumblr.com



Kang Gary, rapper dari grup duo Leesang ini punya ekspersi wajah yang unik. Paling datar, mau sedih, bingung, kaget, marah, ekspresinya sama aja, gak ada bedanya maka dari itu ia juga disebut sebagai Peaceful Gary. Ia sangat suka menggoda satu-satunya member cewek di RM, si cantik Song Ji Hyo. Berdua mereka disebut sebagai pasangan Monday Couple, karena syuting RM dilakukan pada hari Senin, hihihi.. (aya-aya wae) tapi siapa sih yang gak suka Ji Hyo, soalnya cantik banget. Eh ada ding, member lainnya di RM, udah ngganggap kalo si Ji Hyo itu ‘laki-laki’ kayak mereka, hahaha. 

Kang Gary a.k.a Peaceful Gary
source: runningmandaebak.blogspot.com

Handsome Gary
source: soompi.com
Namun, di balik semua karakter di RM, yang juga patut diacungi jempol adalah Tim Creative-nya yang setiap minggu bisa bikin game kreatif, lucu, menarik dan nyeleneh yang bikin member RM kadang harus meras otak dan jadi setres. Dan juga tim editor yang membuat RM semakin lucu dengan edit-editan lucu di setiap videonya, menurut saya, mereka adalah kunci utama yang membuat RM sangat digemari dan bikin ngakak. Angkat topi deh buat Crew RM yang amat sangat kreatif banget. RM benar-benar digarap sangat serius, mulai dari setting tempat yang benar-benar wah, tiap episode punya tema masing-masing dan punya cerita, jadi gak hanya datang, main terus bubar dan juga kostum tiap member yang benar-benar disesuaikan dengan tema. Temanya bisa jadi super hero, detektif, idol, dan yang paling lucu adalah tema first love ketika Haha jadi karakter utama di episode tersebut. Walaupun kadang-kadang saya merasa, kalau beberapa episodenya sudah disetting, siapa yang kalah dan siapa yang menang, ya namanya juga dunia pertelevisian, hehehe..tapi keren buat member dan crewnya yang benar-benar total di RM. Daebak! ^_^b

Variety show RM ini sudah sangat terkenal, bahkan secara internasional. Beberapa kali mereka syuting di luar negeri, seperti Cina, Hongkong, Thailand dan Vietnam, daaan fans mereka luar biasa banyaknya. Kwang Soo bahkan dijuluki Prince of Asia karena dia emang paling terkenal di luar Korea. RM ini juga sebenarnya secara tidak langsung membantu mempromosikan pariwasata Korea, karena tempat-tempat syuting mereka selalu berganti setiap episode dan memamerkan tempat-tempat menarik dan indah yang ada di Korea. Saluutt..cara promosi pariwasata yang keren.

Ini salah satu episode favorit saya di RM. Favorit saya adalah pas openingnya yang setiap member membawa beberapa orang anggota boyband dan girlband (mereka menjadi bintang tamu di episode 162 ini) untuk diajak dance bersama. Lucu pisan euy! XD


My favourite variety show, ever!


Yogyakarta, 11 Januari 2014


Peringatan: Tidak Boleh Menonton Running Man!



source: runningmandaebak.blogspot.com

Mungkin ini cukup lebay, tapi saya peringatkan jangan pernah menonton Running Man jika tak mau sakit perut karena tertawa! Heheh. *ditoyor rame-rame*.  Lagian juga takutnya kalo nonton RM (Running Man) pasti bakal ketagihan *dilempari botol*. Yep, variety show asal Korea ini memang bikin ketagihan nontonnya. Saya tidak bisa disebut sebagai fans berat K-Pop, saya tidak begitu mengenal nama-nama member boyband dan girlband K-Pop, pertama, karena mengingat nama mereka agak sulit, kedua anggota terlalu banyak, dan ketiga, di mata saya, wajah mereka semua terlihat mirip. Tapi lagu-lagu mereka kreatif dan enak didengarkan, apalagi musik indie mereka, gak kalah bagus dengan K-Pop. Kembali ke.. RM!, tapi saya kenal dengan seluruh member RM (walaupun mereka gak kenal saya :D). Jadi awalnya tahu RM karena pernah nonton FM (Family Outing) di tahun 2008.  FM ini juga merupakan variety show asal Korea yang gak kalah kocaknya dengan RM, ya iyalah, sang raja lawak, Yoo Jae Suk juga jadi salah satu member di FM bersama Kim Jong Kook, Lee Hyo-ri, Yoon Jong-shin, Kim Su-ro, Kang Dae-sung, Park Si-yeon and Park Hae-jin. Tapi sayang sekali FM hanya bertahan dua tahun saja (85 episode) dari tahun 2008-2010, akhirnya gak pernah lagi nonton VS (Variety Show) Korea walaupun mereka punya banyak sekali macamnya. Sampai di tahun 2011, seorang teman yang menginap di rumah terpingkal-pingkal sedang menonton sesuatu di laptopnya, penasaran saya mendekat. Woahh..! Jae Suk Oppa! Ada Lee Hyo-ri juga! (yang waktu episode perdana RM, dia jadi salah satu bintang tamu) akhirnya saya ikutan nonton. Seperti biasa, pasti akan terpingkal-pingkal dengan kelakuan konyol membernya.

Family Outing Season 1
source: www.teamliquid.net

Awal-awal episode, member RM berjumlah 8 orang: Yoo Jae Suk, Ji Suk Jin, Kim Jong Kook, Ha Dong Hoon (Haha), Lee Kwang Soo, Kang Gary, Song Ji Hyo, Song Joong Ki, tapi ketika episode yang ke-36, Joong Ki keluar karena bentrok dengan jadwal syutingnya, jadi member tetap tinggal bertujuh.
Nah, pada saat hijrah ke Jogja dalam rangka study, saya sempat vakum nonton RM, tapi ketemu dengan beberapa teman yang satu aliran “penggemar variety show Korea”-nya Jae Suk Oppa daaan tidak hanya satu, dua, tapi di sini rupanya banyak penggemar RM, hohoho..
Yang menarik dari VS Korea, baik itu FO atau RM, adalah tidak semua membernya merupakan pelawak, beberapa dari mereka bahkan berprofesi rapper (Kang Gary), aktris film (Song Ji Hyo), yang cukup lucu adalah penyanyi lagu ballad (Kim Jong Kook) mengapa aneh? Ya karena tampilan fisiknya yang berotot itu  tidak sealiran dengan genre lagunya yang metal (melow total) huahaha.. tapi ketika mereka disatukan dalam RM, semua bakal jadi pelawak yang natural banget, kayak mereka aslinya emang pelawak, bahkan saya masih ingat di salah satu episode di FO, ketika member FO memperkenalkan diri mereka ke pasangan tuan rumah yang sudah tua. Rumah mereka bakal mereka jadi tempat syuting. Dialognya kira-kira seperti ini, tentunya dalam bahasa Korea:
Jae Suk : “Annyonghaseo! Apakah kalian mengenal kami?” (sambil nunjuk member yang lain)
Tuan Rumah: “Tentu, kalian orang terkenal, sering muncul di TV.”
Jae Suk, dkk : (senyum-senyum)
Tuan Rumah : (dengan polos menjawab) “Kalian semuanya pelawak, bukan?”
Gubrak!
Yah begitulah dengan profesi masing-masing, mereka benar-benar mengeluarkan sisi kocaknya mereka. Tidak hanya para member, yang menjadi bintang tamu pun juga jadi ikutan kocak, gila-gilaan. Image mereka ketika sedang akting di film atau nyanyi yang  terlihat karismatik banget, langsung luntur ketika jadi bintang tamu. 

Anggota FO Season 1
Source: dramapopdotcom.wordpress.com
Seperti di FO, di RM semua member punya karakter masing-masing:
Jae Suk atau sering dipanggil Yoo Hyuk yang punya karakter seperti James Bond, dia beberapa kali jadi spy (mata-mata) di RM dan misinya selalu berhasil. Bisa dikatakan diantara semua member RM, dia yang paling terkenal bahkan lebih terkenal daripada bintang tamunya sendiri, mungkin karena Jae Suk udah lama berkecimpung di dunia entertainment Korea bahkan sudah lebih dari satu dekade. Wajahnya gak ganteng-ganteng amat, tapi itulah yang membuat ia sangat lucu dan memang Jae Suk orang yang humoris, apa aja dan siapa saja bisa jadi bahan candaannya. Ia didaulat jadi MC utama RM yang berhak mengumumkan pemenang Running Man diakhir acara.

Jae Suk a.k.a Yoo Hyuk
Source:  runningmandaebak,blogpsot.com





Yoo Hyuk beraksi!
Source: anythingaboutkezia.blogspot.com
Ji Suk Jin atau djuluki Big Nose Hyung karena hidungnya yang berukuran besar dan dijadikan bahan ledekan para member lainnya dengan karakter orang tua yang lemah, tak bisa apa-apa ketika game yang mengutamakan kemampuan fisik. Ia juga punya julukan The Race Starter, penyebabnya ia selalu menjadi member pertama yang tereliminasi dan saat ia tereliminasi,  maka permainan yang sesungguhnya baru akan dimulai, ia sama sekali tak pernah diperhitungkan, hahaha.. Walau ia merupakan member paling tua dari semua member RM, tidak ada yang menaruh respek dan ia selalu diremehkan.

Ji Suk Jin a.k.a Big Nose Hyung
source: runningmandaebak.blogspot.com
 
Lonely Suk jin
source: dubidubiruuu.blogspot.com
Haha atau Haroro yang playboy suka menggoda bintang tamu cewek, sebelum ia menikah. Haha lucu karena wajahnya yang baby face dan kelakuannya kekanak-kanakan banget walaupun ia sudah menjadi bapak beranak satu. Kayaknya banyak yang kangen karakter playboy Haha yang dulu, karena kalau bintang tamunya perempuan (apalagi idol) selalu aja digombalin. Btw, ternyata istri dari Haha adalah penyanyi dari soundtrack drama Full House yang dibintangi Song Hye Kyo dan Rain yang sempat booming di tahun 2005 dan lagu soundtrack itu terkenal banget, judulnya ‘I Think I love You” bahkan orang baru ngeh kalau yang nyanyiin itu adalah istrinya Haha RM. Ternyata kepopuleran RM menular ke anggota keluarga member RM, padahal RM baru muncul beberapa tahun kemudian setelah drama itu. Btw Ia dan Kang Gary selalu diibaratkan anak-anaknya Kim Jong Kook. Kim Jong Kook and The Kids xD

Haha a.k.a Haroro
source: runningmandaebak.blogspot.com

Haroro!
source: runningmandaebak.blogspot.com






Selasa, 24 Desember 2013

Perjalanan Bandung-Jogja, Sehari Semalam

Eh, ini betulan lho. Perjalanan Bandung-Jogja yang biasanya hanya 8 jam atau lebih dikit, saya tempuh kemarin dengan total perjalanan dengan rincian sebagai berikut. Berangkat dari Pasar Induk Cairingin ke Terminal Cicaheum selama 3 jam. Nunggu di terminal 2 jam. Dari Caheum sampai di Kebumen 10 jam. Kena macet 8 jam! Dari Kebumen sampai di Jogja 5 jam. Pheew.. Ini adalah rekor perjalanan darat paling lama dalam sejarah perjalanan saya.

Sumber: koleksi pribadi

Sebenarnya yang bikin saya hampir gila (lebay :D) adalah keadaan macetnya itu lho. Entah hari itu menjadi hari macet dimana-mana. Saat perjalanan menuju  dari Ciaringin ke Terminal Cahuem, saya dan teman terjebak macet yang entah apa nama jalannya. Bertepatan waktu itu terjadi kebakaran dan arus kendaraan dialihkan sementara, jadilah bus damri yang kami tumpangi menuju terminal berdesak-desakan dengan kendaraan lain.

Kemacetan menuju terminal Caheum.
Sumber: koleksi pribadi
Tiba di terminal Caheum, tiket ke Jogja Sold out! Karena memang bertepatan dengan musim liburan natal dan tahun baru. Wedeew, syukur teman saya punya teman, temannya itu punya kenalan yang kerja di agen bus Kramat Djati. Omong-omong soal bus ini, bagi saya ini pertama dan terakhir kalinya saya naik bus ini, kami dapat tiket tapi yang tersisa hanya VIP dengan harga 140 ribu.  Ya, gak apa-apalah daripada nginap di terminal, mending beli supaya bisa tiba cepat di Jogja. Tapi dari harga segitu, kami gak dapat kupon makan, padahal dulu waktu saya naik bus dari Jogja ke Surabaya, cuman bayar 70 ribu, itu udah AC plus dapat kupon makan. Kata teman saya, kalo bus yang ke arah barat (ke arah Jakarta, dst) memang gak dapat kupon makan, beda dengan kalo yang ke arah timur (ke arah Jawa Tengah, dst) ya sudahlah kalau begitu. Tapiii..saya dan ibu yang duduk di depan saya, tersiksa, karena AC di bus ini bocor, airnya pada netes di atas kita, kita berdua ‘kehujanan’ di dalam bus yang udah dingin di sepanjang perjalanan. Saya udah komplain ke supirnya, tapi solusinya gak banget, disuruh tutupin pake gorden. Gorden gimana caranya?? Gorden di samping, airnya dari atas, lagian juga tetap tembus, lha itu kan kain. Salah satu penumpang lalu nyeletuk di samping saya “Pake payung aja, Mba” saya jawab aja, “Emang bapak ada payung? Saya boleh pinjem?” Ehh, dia malah nyegir. Lagian saya sedang serius, bapaknya becandaiin.  Gak hanya itu, selimut yang disedaiin juga bau, selimut ini yang saya jadikan lap AC yang bocor di atas saya (bodo amat) Daan, waktu nyampe di Magelang, bus yang lain dengan seenaknya mindahin semua penumpangnya ke bus kami, jadilah bus yang kami tumpangi ibarat bis kota, udah gitu karena saking penuhnya, ada beberapa penumpang yang harus berdiri sampe Jogja, ckckck. Salah satu penumpang yang dipindahin duduk di samping saya, bapak itu ngedumel karena tiba-tiba aja dipindahin, busnya ternyata gak nerusin perjalanannya sampe Jogja. Dari situ, saya berjanji dalam hati, gak akan naik bus ini kedua kalinya.

Suasana di terminal Caheum. Gambar diambil dari tempat tukang siomay
Sumber: koleksi pribadi
Lanjut keberangkatan di terminal. Karena kami berada di terminal jam 4, trus berangkatnya baru jam 6 (walau kenyataannya berangkat jam 7 lewat) maka memutuskan untuk ke mushollah aja nunggu. Gak lama di musollah ada nenek-nenek jutek, tiba-tiba datang sambil marah-marah, pembatas jamaah laki dan perempuan di geser dengan kasar, sambil ngedumel ngusir saya yang numpang istirahat disitu udah gitu pintu lemari dengan tempat mukenah dibanting, bunyi “buk!” seorang ibu yang juga disitu senyum-senyum aja sambil ngasih kode yang kurang lebih artinya, “sudah, maklumin aja..”. Haduh, neek.udah tua bukannya makin bijak, kok jadi gitu. Saya doain aja kepribadian nenek itu cepat sembuh, aamiin. Karena saya udah kehilangan mood, maka saya keluar aja dari musolah, awalnya ngajak teman, tapi dia nolak karena udah nyaman, lha wong dia udah PW trus gak kena marah ama nenek ‘ramah’ itu, jadi saya keluar, alhamdulillah dapat tongkrongan yang lebih asik, di depan tukang siomay yang ramah, jadilah makan siomay sambil liat orang-orang yang mondar mandir di terminal, cocok jadi objek observasi saya buat nulis cerita, xixixi. Btw bangku yang saya dudukin di samping saya kosong selama beberapa jam, niat awalnya mau manggil teman buat makan siomay bareng, tapi tadi dia bilang udah PW di musollah, niat saya urungkan :> Saya lanjutin makan siomay, observasi dan foto-foto dan pada saat menjelang keberangkatan teman saya kelapaeran  mau makan siomay, tapi udah kehabisan. Kasi...eh..ya apa boleh buat, sabar ya :D

Suasana di dalam bus
Sumber: koleksi pribadi
Jam 7 lewat dikit kami berangkat menuju arah Barat, yang artinya bakal menempuh perjalanan yang agak jauh jika dibandingkan ke arah Timur. Jam setengah dua belas, bus mampir di salah satu rumah  makan, celingak celinguk gak ada papan nama yang menjelaskan kami berada dimana (berhubung kami tidur sejak masuk Garut) setelah nanya ke mas penjual oleh-oleh samping rumah makan, ternyata kami udah ada di Tasikmalaya. Lanjut perjalanan lagi, dan tidur lagi.

Subuh menjelang dan kami tiba di Kebumen, disinilah kemudian banjir memperlambat jalan bus. Total ada 8 jam kami terperangkap karena banjir ini. Bus yang notabenenya adalah VIP,  sudah seperti bus ekonomi dengan macam-macam bau, bahkan seorang ibu yang duduk di depan saya dengan santai mengeluarkan bunyi nyaring ‘tuutt..’ (“_ _)//| saya dan teman senyum-senyum aja. Karena gak tahan, kami turun dari bus agar bisa menghirup udara segar di luar. Ternyata di luar juga gak lebih baik daripada di dalam bus, penuh dengan asap kendaraan yang antri pada mau jalan. Hufft..cobaan-cobaan. Masuk lagi ke dalam bus, dalam perjalanan yang seperti kura-kura, logistik mulai menipis, nyesal tadi waktu ada warung gak mampir beli makan ya jadinya makanan yang ada, diirit.

Antrian macet
Sumber: koleksi pribadi
Sumber: koleksi pribadi

Sumber: koleksi pribadi

Sampai di Jogja, tepatnya di Sleman ketemu macet lagi, teman saya udah setres, dia udah bosan duduk dan akhirnya nyanyi-nyanyi dalam bus, hahaha.  Salah satu liriknya kira-kira seperti ini, “Kenapaa.. kita selalu berjodoh dengan macet??” Oh, oh, oh kenapaa??”
Tepat maghrib, alhamdulillah saya nyampai juga di kos. Akhirnyaaa..kemarin malam, kami berangkat dari Bandung dan esok malamnya kami baru tiba di Jogja.. ckckck..benar-benar perjalanan darat yang lamaaaa..

 Eh, pas nonton tv, kebanjiran yang terjadi di Purwerejo sudah merendam 6 desa. Memang banjir yang ada parah banget. Inilah yang kami lihat di sepanjang perjalanan kami, prihatin liat orang-orang yang harus sampe angkut-angkut perabotan rumah dan kasur mereka pada basah semua. Saya tahu banget keadaan mereka, karena sering mengalami kayak gini semasa kecil, tapi alhamdulillah sekarang nggak lagi, karena ayah sudah muak rumahnya kena banjir tiap tahun, makanya pas renovasi rumah, langsung ditinggiin beberapa meter.


Yogyakarta, 24 Desember 2013

Selingan mengerjakan tesis


Sabtu, 30 November 2013

99 Cahaya di Langit Eropa

sumber: cynthiapray.blogspot.com
Kemarin malam, seperti biasa saya ketika “tidak ada kerjaan” saya meng-scroll lini masa di twitter. Salah satu akun yang saya follow yaitu traveler DuoRansel sedang meng-tweet pendapatnya tentang film 99 Cahaya di Langit Eropa, film yang diangkat dari novel laris Hanum Rais. Kemarin premier film tersebut diputar di Djakarta Theather dan juga dihadiri oleh Presiden SBY dan Ibu Ani, hal tersebut juga diberitakan sejumlah akun berita.

Novel 99 Cahaya di Langit Eropa isinya memang menarik, itu pendapat saya dan mungkin banyak yang setuju dengan hal tersebut karena buktinya novel ini menjadi laris manis di pasaran.  Isi bukunya memang sudah tak perlu diragukan lagi tapi film nya? Saya cukup surprise ketika mengetahui bahwa rumah produksi yang membuat film ini adalah Maxima Pictures. Yang belum ngeh, mungkin akan bilang “lho emangnya kenapa?” Sebelum membuat film 99 Cahaya di Langit Eropa ini, Maxima Pictures terkenal dengan film-film horor berbau seks (atau seks berbau horor?) =D sebut saja Tali Pocong Perawan, Sumpah Pocong di Sekolah, Susuk Pocong, Suster Keramas, Mati di Ranjang, Setan Budeg, Maling Kutang, Menculik Miyabi, de el el el. Lalu ketika Production House ini membuat 99 Cahaya di Langit Eropa (disutradarai oleh Guntur Soehajanto) yang notabenenya adalah film berbau islami, seperti rada gimana gitu ya? Kayak orang yang dulunya sering minum kopi, tiba-tiba minum susu =D

sumber: wikipedia
sumber: wikipedia

Jujur saya belum pernah menonton film-film yang dibuat oleh Maxima Pictures sebelumnya, karena memang saya tidak tertarik menonton film horor Indonesia sekarang (kecuali film horor jaman Suzanna). Saya berencana akan menonton 99 Cahaya di Langit Eropa ini karena memang udah terlanjur jatuh cinta dengan bukunya. Walaupun film ini dibuat oleh PH Maxima Pictures, semoga kualitasnya mendekati dengan dengan isi bukunya karena memang ketika teks novel ‘diterjemahkan’ ke dalam bentuk audio visual pasti tidak akan 100% sama. Yang saya harapkan, dan juga mungkin pembaca novel 99 Cahaya di Langit Eropa adalah ruh dari novel ini tidak hilang.

Salah satu misi novelnya adalah untuk mengajak para muslim menapaki islam yang selama ini mungkin tidak banyak diketahui banyak orang. Saat saya membaca bukunya, saya merasa takjub dengan sisi lain dunia islam di Eropa yang terkuak di dalam tulisan Hanum, selain deskripsi keindahan tempat-tempat bersejarah di Eropa yang digambarkan begitu baik olehnya (maklum Mba Hanum cukup lama tinggal di Eropa). Jadii..bukan hanya sekedar jalan-jalannya saja, ya hampir semua orang ingin jalan-jalan ke Eropa, tapi behind the history-nya itu yang lebih penting, dan saya harap ini juga yang akan dibuktikan oleh Maxima Pictures dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa. Karena saya khawatir yang muncul justru keinginan untuk jalan-jalannya (ya memang ini penting) dibandingkan mengambil makna pesan yang ingin disampaikan Hanum lewat novelnya. Seperti di novelnya, Pada akhirnya, di buku ini Anda akan menemukan bahwa Eropa tak sekadar Eiffel atau Colosseum. Lebih... sungguh lebih daripada itu.

sumber:detik hot