source :http://www.voxuspr.com/blog/wp-content/uploads/2012/09/blog_cartoon.350.jpg |
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging
Mammiri, minggu ketujuh yang bertemakan , Seandainya Saya Tidak Ngeblog.
Saya tidak pernah memikirkan jika
saya tidak ngeblog. Hal ini baru terpikir setelah Kakak Pacca menjadikannya sebagai
tema di minggu ketujuh ini. Selama ini yang saya pikirkan saya merasa saya
HARUS ngeblog, walaupun saya mengakui kadang-kadang masih mood-moodtan untuk menulis. Jujur saya menganggap diri saya sebagai
penulis wanna be, atau apalah, tapi
saya merasa saya harus menulis. Menulis bagi saya semacam terapi atau obat yang
tidak saya dapatkan di apotek atau jika harus mendatangi psikiater untuk berkonsultasi.
source: http://paintermommy.com/wp-content/uploads/2009/08/image001-1.jpg |
Jika saya ingat-ingat, pikir-pikir
lagi, ada banyak alasan mengapa saya memutuskan untuk ngeblog. Saya memulai ngeblog
sekitar tahun 2009, dimulai dengan memposting tulisan tentang kejadian-kejadian
aneh bin ajaib teman-teman kuliah saya dan juga cerpen-cerpen. Sempat vakum beberapa
lama, saya memutuskan untuk menutup blog lama saya. Tahun 2012, saya memulai ngeblog lagi walau
masih terseok-seok.
Ketika Paccarita mengadakan tantangan ini, saya lalu menjadikannya sebagai kesempatan bagi saya untuk bisa rutin
ngeblog paling tidak seminggu sekali. Jujur, saya tidak mengincar hadiahnya,
hehe. Saya bersyukur dengan ajang ini, yang ‘memaksa’ saya patuh pada deadline
untuk menulis.
Saat ini saya menulis masih sebatas
menyalurkan hobi dan sebagi ‘pelampiasan’. Saya ingat betapa lancar dan
mudahnya menulis hampir 2000 kata ketika saya sedang kecewa dalam waktu tidak
sampai setengah jam. Saya menulisnya dengan penuh emosi dan tidak terasa,
ketika kalimat terakhir selesai saya tuliskan, mendung di hati pun sudah pergi.
See? Daripada menunjukkan amarah dan sedih kita kepada orang lain, mending
dilampiaskan ke tulisan. Bukan berburuk sangka, saya pikir kadang ada orang
yang mau mendengarkan cerita kita hanya karena penasaran bukan karena peduli. Jadi,
jika saya tidak ngeblog, maka saya stres sendiri karena tidak ada pelampiasan,
heheh.
source: http://danieltay.me/wp-content/uploads/2013/03/blog-cartoon.jpg |
Ada juga kalimat bagus yang pernah
saya dengar jika menulis bisa merapikan kenangan. Saya pikir artinya ketika
kita menuangkan cerita masa lalu kita, itu sebagai dokumentasi yang istimewa
selain foto yang sewaktu-waktu dapat kita buka dan lihat lagi. Tentu rasanya
berbeda melihat kenangan dalam bentuk foto dan dalam bentuk sebuah tulisan. Tulisan
bisa membuka kembali kenangan-kenangan itu dengan cara yang indah. Jika saya
tidak ngeblog, maka saya tidak bisa mendokumentasikan kenangan masa lalu dan
merapikannya melalui tulisan.
Ketika kau bukan anak seorang raja atau bukan anak seorang ulama besar,
maka menulislah. Pernah
dengar ungkapan itu? Itu adalah ungkapan
dari Imam Ghazali. Mungkin maksudnya adalah dengan menulis (ngeblog) kita jadi
bisa eksis atau bisa dikenal banyak orang lewat buah pikiran kita dalam blog. Saya bukan anak yang berasal dari seorang
raja atau ulama besar, walaupun saya juga belum terkenal karena tulisan-tulisan
saya, yah, paling tidak orang-orang yang mengikuti ‘8 Minggu Ngeblog Bersama
Anging Mammiri’ mampir dan melihat tulisan yang saya ikutkan dalam ajang ini,
heheh. Jadi, ketika seandainya saya tidak ngeblog, tulisan saya mungkin tidak
dibaca oleh orang lain yang saya bahkan tidak mengenalinya, ketimbang saya
hanya menyimpannya dalam salah satu folder di personal computer saya.
Saya tiba-tiba teringat kata salah
seorang dosen saya. Orang-orang Indonesia masih banyak yang berada pada posisi
pengakses atau penikmat konten, masih sedikit orang-orangnya yang menjadi
pencipta atau pembuat konten. Itulah salah satu penyebab kita tertinggal dengan
negara-negara maju lainnya. Dengan banyaknya variasi, kita jadi banyak pilihan
konten. Menjadi blogger merupakan cara kita agar bisa menciptakan konten,
semakin banyak blogger, maka semakin banyak pencipta berbagai variasi konten di
negara ini. Yuk, kita mencipta konten daripada harus terus-terusan jadi orang
yang nerimo saja, paling tidak untuk
diri sendiri dulu.
source http://t2.gstatic.com/images? |
2 komentar:
tes..tes
Posting Komentar