Ospek FISIP UH 2005 |
Kalo ingat teman-teman yang sekarang sudah jadi sarjana, bakal
gak kebayang bagaimana pertama kali bertemu mereka di masa inisiasi mahasiswa
baru alias ospek. Seru, kocak, mendebarkan, penuh sensasi, menyakitkan (krna
ospeknya), n masih c.u.l.u.n, hehehe. Ingin rasanya mengenang masa-masa bersama
mereka lagi..................
Aku ingat betul hari itu, aku pulang dengan linangan air mata.
Wajahku sudah tak berbentuk lagi. tak karuan deh pokoknya. Baju kusut, muka
kusut, rambut kusut (waktu itu belum berjilbab) pita suara juga kusut karena
keseringan berteriak, Pfuuh...what a terrified day at the time.. Bagaimana
tidak, dari pagi hingga malam hari baru tiba di rumah hanya untuk mendaftar
ulang.
Orang rumah heran kok pulang2 ni anak kayak habis dikeroyok
massa??? Belum itu pake nangis terisak-isak lagi. ya, sudah aku ceritalah
pengalaman sadis hari itu. benar-benar memilukan, hiks,hiks...
Dari sekolah langsung menuju ke Unhas, tempat dimana aku akan
menuntut ilmu untuk mendapatkan gelar sarjanaku, kurang lebih empat tahun
mendatang. Hari itu, gak ada firasat buruk sama sekali kalo bakal akan dibantai sama
senior. Pokoknya adem ayem aja hatiku hari itu, na,na,na,na...gitu nyanyinya.
Lagian sedang bahagia-bahagianya karena sudah keterima di perguruan
tinggi terbesar di Indonesia Timur itu. selesai urusan di gedung registrasi,
aku dengar kabar dari temanku yang udah mendaftar duluan katanya harus isi
biodata apaa gitu dari fakultas, udah lupa. Yasud, emang dasar hari itu udah
jadi bagian ‘rejeki’ aku, aku yang punya inisiatif sendiri untuk mendatangi
fakultas, padahal disaat maba-maba yang lain yang udah registrasi, langsung
cabut atau sembunyi dari senior yang udah nunggu korban selanjutnya alias
maba-maba yang masih culun untuk dibawa ke fakultas dalam rangka perploncoan,
eh! Dalam rangka mengikuti proses inisiasi mahasiswa baru (kata mereka sih
gitu) kali ini aku yang dengan sengaja mendatangi langsung mereka. Wah, berani
banget ya! Bukan berani sih, tapi lebih tepatnya pede kebego-begoan, hehehe.
Padahal, asli lho, disaat aku lagi mendaftar ulang, gedung registrasi saat itu
lagi sepi-sepinya n gak ada mandornya (baca:senior) yang jagain maba-maba culun
kayak aku. Passs banget kalo seandainya hari itu, habis registrasi aku langsung
pulang aja tanpa harus dibawa paksa ke fakultas. Tapi, emang benar, untung tak
dapat diraih, malang tak dapat dihindari. Keberuntungan sebenarnya saat itu
udah ada, waktu ada kesempatan buat langsung cabut aja dari situ, tapi begonya
waktu itu aku lebih memilih kemalangan yang udah menunggu di gedung depanku
ini, ya, gedung fakultasku sodara-sodara.
Singkat kata, singkat cerita. Sesampainya di dalam, benar-benar
dah! Jauuuuuuuh dari bayangan. Ku pikir, habis ngisi biodata dari fakultas,
udah itu diperbolehkan melenggang pulang deh, la,la,la,la..., tapi
tidaaaaaaaaaaak...! aku di kerjain habis-habisan ma senior dan aku gak tahu mau
bahagia atau sedih, waktu itu aku benar-benar diperlakukan ‘ekskulsif’ dalam
artian gini nih, dikeroyok sama senior, aku sendirian, disuruh teriak-teriak,
aku sendirian, disuruh kengkreng, aku sendirian, disuruh lari-lari, juga
sendirian, dibentak-bentak, aku sendirian, dimarah-marahin, aku sendirian.
Pokoknya dikerjain waktu itu sama banyak senior dan benar....benar... ALONE. Teman-teman
maba yang lain pada kemana yah??? Atau karena aku datang pada saat ospeknya
libur??? Eh, tapi jangan-jangan, ada kamera tersembunyi nih, aku
benar-benar dikerjain, tapi kali ini, gilirannya hanya aku seorang, nanti kalo
sudah benar-benar down, orang-orang yang ngerjain aku pada
keluar semua dari tempat persembunyiannya dan berusaha menenangkan aku yang
udah gemetaran, dan akhirnya mereka semua minta maaf karena udah ngerjai aku
terlalu berlebihan. Tapi ternyata tidak seperti itu kenyataanya
sodara-sodara! aku emang datang paling terlambat waktu itu, atau lebih tepatnya
aku ‘menyerahkan diriku’ di saat yang tidak tepat. Aku baru masuk pada ‘tahapan
awal’ dari ospeknya, teman-teman maba yang lain udah melewatinya tadi pagi,
tapi rame-rame! Dan sekarang tinggallah aku menanggung beban ini sendirian
tanpa ada yang mendampingi, hiks,hiks,hiks,...
Pulang ke rumah, gak berhenti nangis. Seandainya ada persiapan
mental untuk ospek tadi pagi gak bakal nangis sesenggukan, malah waktu nyuci
baju, masih terisak-isak juga. Kalo ada tetangga yang liat, bakal dikirain ada
pembantu yang habis disiksa sama majikannya. Malah waktu itu sempat bilang sama
diri sendiri, besok-besok bakal gak mau masuk kuliah, biar aja, nunggu tahun
depan lagi! pokoknya gak sanggup kalo besok bakal kena ospek lagi!
Beberapa minggu kemudian...
Rencana untuk mengundurkan diri dari kuliah, batal. Masih sempat
berfikir jernih juga, masa gara-gara ospek beberapa minggu, harus mengorbankan
kuliah beberapa tahun bakal dibuang percuma, hihihi.Yasud,hari itu, aku masuk
kampus lagi setelah beberapa waktu sempat vakum n trauma gak mau datang-datang
ke kampus gara-gara ospek. Setelah menelpon Hilda, ( ini cowok lho n yang
belakangan menjadi abi gadungan di masa kuliah,pissss! hehehe) untuk nanya
dimana hari itu kita berkumpul untuk datang ke penyambutan maba. Darimana aku
tahu, nomor hp-nya Hilda, padahal mukanya aja belum liat?? lain lagi
ceritanya n panjang kalo mau dijelasin sekarang. Hari itu, aku gak pernah
bakal menyangka akan mendapat kejadian yang sama beberapa minggu yang lalu. Aku
datang pagi-pagi sekali dengan pedenya seperti waktu hari pertama ‘menyerahkan
diri’ , ternyata sebelum teman-teman maba dibawa ke gedung Baruga, ada
pengumpulan maba hari itu, dan diriku menjadi salah satu dari tiga orang teman
satu jurusan yang kena ‘upacara penyambutan spesial’ di pagi itu. Aku, Reni dan
Melia hari itu dikerjain habis-habisan. Kami bertiga disuruh berdiri di
tengah-tengah ruangan dengan aturan sepeti biasa, kepala harus selalu nunduk.
Kita bertiga, menurut senior emang pantas dihukum karena masing-masing punya
salah. Aku bersalah karena bolos ospek beberapa minggu n baru muncul hari itu,
si Reni lebih berani lagi, dia datang dengan baju yang sempit n jangkis, si
Melia??? Ck,ck,ck jangan ditanya, kayaknya temanku yang satu itu emang lagi
nyari gara-gara sama senior. Bayangkan aja, hari itu dia memakai rok+kemeja
yang minimalis banget ukurannya, lebih parahnya semuanya itu dia padu padankan
dengan sepatu eksotiknya, sepatu gambar polkadot yang penuh dengn warna-warni
ceria! Hahahaha...ups! teman sengsara kok diketawain! Ya jelas aja, dia
benar-benar melakukan pelanggaran berat karena emang wajib hari itu, kita harus
pakai pantofel hitam (ahh...kalo ingat kejadian itu, bikin senyum-senyum
sendiri, hihihi) kita bertiga, dapat hukuman apa??? Kita bertiga dihadiahi
sentilan di telinga oleh seluruh teman satu angkatan! Kalo sentilannya gak
keras, orang yang kena giliran untuk menyentil telingan tiga 'terdakwa' malah
disentil balik sama senior, jadilah untuk menyelamatkan diri mereka, mereka
lebih pilih menyentil kita tanpa belas kasihan..hiks.hiks.hiks.
Singkat cerita, kami semua diantar ke Baruga setelah menjalani
hukuman. Aku meringis kesakitan karena seluruh teman satu angkatan menyentil
telingaku hanya di satu telinga saja n gak pernah pindah ke telinga sebelah.
Jadilah, aku benar-benar membawa kekesalanku hari itu dengan wajah masam yang
pernah kumiliki. Ya, sudahlah. Awal perkenalan yang unik buatku dengan
teman-teman satu angkatan (I miss u guys! ^_^)
Masih dengan kuping yang merah n terasa sakit, aku duduk
manis, di salah satu kursi bersama teman-teman satu jurusan. Salah teman
menyapaku, namanya Amusrifal, dia sok akrab gitulah (pisss Emy cayank, hehehe)
tapi wajar aja kalo dia penasaran, coz aku memang pendatang baru n kata Itha
(sister+teman satu angkatanku yang ceplos dan judes x_x, pisss sis! Skarng dah
sarjana lho..) kulitku paling beda, berada di antara kulit-kulit temanku yang
sudah gosong terbakar matahari, hihihi. Jadi pantaslah kalo yang lainnya pada
memandang tak kenal kepada diriku, hehehe, halooww semuanya! Hihihi...
Masih dengan kejutan-kejutan yang lainnya. ku kira hari itu,
hanya ada masa penerimaan maba oleh rektor saja di gedung Baruga. Ternyata
alamak! Selesai masa penerimaan di gedung Baruga, senior udah pada nunggu di
luar! Aaaaahhhh, nggak lagi-lagi deh!
To be Continued....
0 komentar:
Posting Komentar